Selasa, 09 Februari 2010

Pria dan Selingkuhannya (Sapi) Akan Dibuang ke Laut

Perbuatan tidak senonoh Kakek I Nengah Sutarya (70) dianggap telah membuat kesucian desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali tercoreng. Sebagai penetralisir, sang kakek dan sapi betina akan dibuang ke tengah laut.

Rencana melarung kakek dan sapi ke tengah laut adalah bentuk sanksi yang dikenakan kepada pelaku oleh desa Julah. Sebelum dilarung ke tengah laut, kakek malang dan sapi tersebut akan melalui sebuah upacara pecaruan balik sumpah (penetralisir kesucian desa).

Sebelum dibuang ke laut, sapi tersebut akan dihias layaknya perempuan. Tubuh sapi dikenakan kain serta wajahnya diberikan bedak. Barulah sapi ditenggelamkan ke dasar laut. Hanya saja, kakek Sutarya tidak ditenggelamkan. Ia disimboliskan
ditenggelamkan kemudian diangkat lagi oleh warga.

"Ini adalah sanksi adat yang telah disepakati warga desa dalam sebuah rapat pada 12 Agustus 2008. Sapi dibuang ke laut untuk mencegah sapi tersebut hamil. Kita tidak ingin itu terjadi," kata Kepala Desa Adat Julah Ketut Sidemen.

Sanksi lainnya, adalah seluruh biaya upacara pecaruan yang diperkirakan menghabiskan biaya cukup besar ini dikenakan kepada kakek Sutarya.

"Sanksi ini untuk menyadarkan warga agar tidak melakukan perbuatan yang sama karena menghabiskan banyak biaya." kata Sidemen.

Rencananya upacara itu akan digelar jika pihak keluarga Sutarya telah memiliki biaya. Pihak desa memberikan batas waktu hingga bulan Desember 2008.

Meskipun ke sanksi berat, pihak desa masih memberikan toleransi. Jika pihak Sutarya tidak memiliki uang maka pihak desa bersedia membiayai upacara. Biaya tersebut nantinya harus diganti oleh pihak keluarga Sutarya.

Disadur dari : http://www.dakiunta.com/content/pria-dan-selingkuhannya-sapi-akan-dibuang-ke-laut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar