Kamis, 28 Januari 2010

Paket Kemitraan untuk Hidangan Khas India


Di Indonesia, India tak cuma terkenal sebagai salah satu produsen film paling besar di kawasan Asia. Orang juga selalu mengidentikkan beberapa menu makanan dengan negeri itu. Misalnya, roti cane. Tetapi, Anda tak perlu datang ke restoran khusus India kalau hanya ingin menikmati menu khas India itu.

Imron Sulaiman menawarkan pelbagai menu masakan India, termasuk roti cane, di foodcourt. Ceritanya, karena kerap bertandang ke Indonesia, Imron yang keturunan India itu menikah dengan wanita pribumi dan menetap di Jakarta sejak 2006.

Saat itu Imron menjajal peruntungan dengan membuka usaha makanan. Menunya: kebab, nasi goreng India, dan aneka makanan lain. Ia menamai usahanya Aladin’s. “Responsnya bagus, karena ada rasa kari India yang bikin penasaran lidah orang Indonesia,” ujarnya.

Selama ini, hampir semua pelanggan Aladin’s adalah orang lokal. “Meski menyajikan menu khas India, namun 99% pengunjung kami adalah orang Indonesia,” kata Imron.

Menu favorit pengunjung adalah nasi kari India, nasi goreng India, dan sate India. Harganya terjangkau. Seporsi Sate India, misalnya, harganya Rp 18.000, ayam goreng India Rp 12.000, dan roti Cane India Rp 10.000. Secara keseluruhan, harga menu yang ditawarkan Imron berkisar Rp 8.000 sampai Rp 25.000 per porsi.

Merasa mendapat banyak sambutan, sejak Agustus 2008 Imron menawarkan konsep kemitraan usaha makanan siap saji khas India. Ia menawarkan lima paket kemitraan.

Perbedaan jenis paket terletak pada luas tempat yang dipakai gerai. Tentu harga setiap paket kerja sama juga berbeda. Paket gerai konsep outdoor standar harganya Rp 20 juta, outdoor khusus Rp 25 juta - Rp 35 juta, indoor standar Rp 30 juta, indoor khusus Rp 35 juta, dan restoran harganya Rp 40 juta.

Secara umum, jenis outdoor standar menyerupai gerai atau gerobak (booth). Adapun outdoor khusus mirip gerai di pujasera. Sedangkan konsep restoran, selain daya tampungnya banyak tempatnya juga harus permanen.

Dengan nilai investasi Rp 20 juta - Rp 40 juta itu, mitra mendapatkan satu outlet alias gerai beserta peralatan lengkap. Antara lain kompor, panci, sendok, gelas, piring, dan lainnya. Kerjasama ini berlaku selama 10 tahun. Oh ya, investasi berupa pembelian paket kerja sama ini tidak termasuk sewa atau beli tempat.

Paling lambat setahun
Mitra boleh menentukan sendiri lokasi, harga jual, dan pilihan menu. Tetapi Imron mengharuskan mitra membeli semua menu dan bahan baku ke Aladin’s di foodcourt Mall WTC Matahari, Tangerang. “Supaya kualitas rasa, tekstur, dan semuanya tetap sama di seluruh gerai,” ujarnya.

Imron memperkirakan mitra akan meraup omzet minimal Rp 300.000 sehari dengan laba bersih 30%-50%. Dengan asumsi itu, mitra bisa balik modal pada bulan ke-12 atau dalam satu tahun.

Itu perhitungan minimal penjualan. Apabila si mitra bisa menggerek penjualan di tiap gerai menjadi Rp 1,2 juta per hari, Imron menghitung, mitra akan balik modal dalam tempo enam bulan.

Sebagai gambaran, saat ini, Imron menjajakan menu India di Mal WTC Matahari, Serpong, dengan omzet Rp 500.000 - Rp 1.200.000 per hari dari 30 hingga 80 pelanggan. “Omzet paling sepi Rp 300.000, tapi jarang,” kata Imron.

Kini, Aladin’s sudah punya dua outlet di Jakarta. Dalam dua bulan ke depan, Aladin’s akan membuka tiga outlet baru. Semuanya milik mitra.

Disadur dari : http://female.kompas.com/read/xml/2009/11/30/17453588/paket.kemitraan.untuk.hidangan.khas.india

Tidak ada komentar:

Posting Komentar