Kamis, 28 Januari 2010

Berani Berbisnis di Bidang Pendidikan


Kebutuhan belajar memang tidak hanya cukup di sekolah saja. Banyak orangtua zaman sekarang yang ingin anak mereka lebih pintar sehingga mengirim anak-anak itu belajar lagi di luar jam sekolah dengan mengikuti les. Mulai dari les pelajaran, bahasa asing, hingga kursus musik.

Nah, Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan keuntungan. Untuk itu, Anda perlu menyediakan tempat, tenaga pengajar, dan fasilitas layaknya sebuah sekolah kecil. Cukup banyak, ya? Namun perlu diingat, selain menguntungkan, bisnis kursus ini selalu dibutuhkan sampai kapan pun alias bisnis yang selalu ada sepanjang zaman.

Tentukan Konsumen
Sebelum memulai usaha, ada baiknya tentukan dulu jenis kursus yang ingin dijalankan dan siapa target utama konsumennya. Pilih yang sesuai dengan kesenangan Anda. Dengan begitu, Anda akan bersemangat menjalankan usaha ini.

Jika menyukai dan memiliki hobi musik, Anda bisa membuka kursus musik yang konsumennya mulai dari murid prasekolah hingga sekolah menengah atas. Namun, jika kursus bahasa asing atau pelajaran sekolah yang Anda pilih, targetkan untuk usianya mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pasalnya, pelajaran yang diajarkan di tempat kursus bisa disesuaikan dengan pelajaran di sekolah.

Lalu, bagaimana jika Anda lebih tertarik membuka kursus untuk anak-anak usia prasekolah? Tak masalah. Saat ini kursus membaca dan berhitung untuk anak-anak usia prasekolah juga sedang marak. Jika berminat, Anda bisa mencoba bisnis ini.

Bagaimana Memulai
Ada dua pilihan. Jika dana yang dimiliki besar, Anda bisa membeli bisnis kursus franchise alias waralaba yang sekarang banyak ditawarkan. Nama besar tempat kursus franchise akan membuat orang melirik tempat Anda. Namun, biaya franchise-nya pun cukup besar, mulai Rp35-500 juta (belum termasuk sewa tempat).

Namun, jika dana yang Anda miliki terbatas, membuka kursus sendiri saja. Setelah menentukan siapa target utama konsumen, selanjutnya pilih lokasi dan cari tempat yang cukup luas. Untuk lokasi, akan lebih baik jika berada di daerah perumahan atau dekat sekolah. Kedua lokasi ini memungkinkan dilirik para orangtua karena tidak membutuhkan waktu lama dan biaya lebih untuk sampai ke tempat.

Sementara luas minimal tempat yang bisa dijadikan tempat kursus adalah sekitar 120 meter persegi. Sebagai sarana pendukung, Anda bisa menyediakan kursi yang memiliki meja kecil untuk menulis. Kursi semacam ini tidak memakan tempat sehingga ruangan bisa lebih maksimal.

Untuk pegawai yang meruapakan para pengajar, Anda bisa merekrut dari kalangan mahasiswa yang masih aktif atau pun mahasiswa tingkat akhir. Biasanya para pengajar yang sudah memiliki gelar sarjana akan lebih memilih melamar pekerjaan lain. Kalaupun bersedia, mereka akan meminta honor lebih tinggi dibandingkan honor untuk para pengajar dari kalangan mahasiswa.

Kunci Sukses
Menghadapi dan mengajar anak-anak, apalagi usia prasekolah dan remaja, bukanlah hal yang mudah. Mereka cenderung suka bermain daripada belajar. Butuh kesabaran dan kharisma tersendiri. Itu sebabnya, Anda perlu menyeleksi para pengajar dengan cukup ketat.

Umumnya, anak-anak lebih suka pengajar yang bisa berkomunikasi dengan baik, bersikap lembut dan bisa mengajar dengan cara menyenangkan. Nah, pilihlah pengajar yang tak hanya suka bergaul dengan anak-anak, tapi juga memiliki ketiga kriteria tadi. Dengan demikian, anak-anak yang belajar di tempat kursus Anda akan merasa senang dan betah.

Mencari pelanggan alias siswa-siswa yang akan belajar di tempat kursus, juga bukan perkara mudah. Apalagi jika tempat kursus Anda belum punya nama besar. Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan bahwa beberapa orangtua akan memilih guru privat dibandingkan membawa anak mereka ke tempat kursus.

Untuk menarik pelanggan, Anda bisa memberikan bonus kepada para siswa yang sudah memilih tempat kursus Anda. Bonus itu bisa bermacam-macam, mulai dari pulpen, topi, kaus, tas, hingga diskon pembayaran. Selain itu, saat belajar, sisipkan permainan-permainan yang sesuai dengan karakteristik umur siswa agar mereka tidak lekas bosan dan selalu ingin datang ke tempat kursus.

Disadur dari : http://female.kompas.com/read/xml/2010/01/14/17300253/berani.berbisnis.di.bidang.pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar