Kamis, 28 Januari 2010

Bagaimana Warga Dunia Perangi Lemak?



World Health Organization (WHO) dalam laporannya menyebutkan jumlah orang yang meninggal karena obesitas lebih banyak dibandingkan orang kurus, atau bahkan meninggal akibat bahaya kelaparan. Selera makan berlebihan lebih mudah mendatangkan kematian daripada busung lapar.

Faktanya, pengidap obesitas mendekati 1,6 milyar orang di seluruh dunia; 2,5 juta dari mereka meninggal tiap tahunnya. Hampir 18 juta anak balita menderita obesitas.

Majalah Reader's Digest (USA) mencoba mendekatkan fakta ini dengan mengadakan poling untuk mencari tahu bagaimana pandangan dunia tentang obesitas dan bagaimana mengatasinya.

Finlandia, negara dengan kepedulian tinggi terhadap obesitas era '70-an
Finlandia dikenal sebagai negara dengan tingkat kematian tertinggi dari penyakit jantung. Namun sekarang tidak lagi sejak kampanye kesehatan publik digalakkan untuk mengedukasi masyarakatnya agar lebih sadar diet, olahraga, dan menghindari merokok. Hasilnya, 80 persen penduduk usia produktif di Finlandia teredukasi dengan baik dan selamat dari bahaya kematian karena serangan jantung selama lebih dari tiga dekade, dan memperpanjang umur 10 tahun lebih lama. Pemerintah negara ini mengadakan gerakan nasional "Quit and Win" untuk mendorong motivasi penduduk berhenti merokok, mengurangi kolesterol dan lemak, dan bila berhasil akan mendapatkan hadiah.

Brazil, negara dengan dorongan tinggi untuk tampil kurus
Penduduk ibukota Brazil mengkultuskan tubuhnya agar selalu tampil sempurna saat karnaval atau bersantai di pantai sekalipun. Survei menunjukkan, 77 persen pria Brazil dan 89 persen perempuannya sangat mengkhawatirkan bentuk tubuh mereka. Hal ini juga yang mendorong tingginya konsumsi pil diet, operasi plastik, dan bahkan para dokter menyarankan sedot lemak.

Amerika Serikat, para istri menginginkan suami menurunkan berat badan
Lebih dari 51 persen perempuan menikah di Amerika berharap suaminya lebih kurus, dan 47 persen para suami pun menginginkan hal serupa. Ironisnya 68 persen perempuan menyalahkan budaya yang membuat mereka fokus pada berat badan. Jelas saja jika mereka mendambakan suami dengan perut tanpa lemak berlebih. Perempuan Amerika memiliki motivasi lebih tinggi dibandingkan pria dalam menurunkan berat badan.

India, para suami menginginkan istri ramping
Sebanyak 48 persen pria India mengaku tidak puas dengan bentuk tubuh pasangannya, dan 46 persen perempuan India punya pengakuan yang sama. Sepertinya semua orang merasa tak puas dengan pasangannya. Warga India sangat mempercayai bahwa obesitas akan mempengaruhi karier mereka.

Cina, negara dengan konsumsi pil diet tertinggi
Sebanyak 37 persen warga China mengaku konsumsi pil diet yang dianggap sebagai cara paling ampuh mendapatkan bentuk tubuh ideal. Padahal pil semacam ini sangat mematikan, dari segi produksi saja sebenarnya sudah dilarang. Perempuan di China memiliki dorongan lebih kuat dibandingkan pria untuk mendapatkan tubuh ideal.

Rusia, rokok menjadi cara menurunkan berat badan
Kebiasaan merokok diperangi oleh nyaris semua negara di dunia, termasuk Rusia. Meski begitu, 23 persen pria Rusia dan 18 persen perempuannya memilih rokok sebagai cara untuk membantu menurunkan berat badan. Warga Rusia pun menyalahkan orangtua akan obesitas yang terjadi pada dirinya.

Filipina, negara dengan minim motivasi
Hanya 38 persen orang Filipina yang mencoba menurunkan berat badannya. Kebanyakan dari mereka (95 persen) sangat mencintai makanan, dan 82 persen di antaranya mengaku tidak punya motivasi kuat untuk melawan kecintaan terhadap segala jenis makanan.

Perancis, negara yang menyalahkan junk food
Warga Perancis sangat membenci makanan cepat saji yang populer di Amerika. Kebiasaan buruk konsumsi junk food ini menjadi ukuran bagi warga Perancis terhadap penyebab obesitas.

Meksiko, negara dengan kesadaran tinggi terhadap obesitas
Hampir 93 persen warga Meksiko mulai mengkonsumsi makanan sehat, dan 86 persen dari mereka aktif berolahraga. Kesadaran ini muncul setelah Badan Kesehatan Publik Meksiko melaporkan 70 persen orang dewasa menderita obesitas. Warga Meksiko juga meyakini obesitas mempengaruhi kehidupan seksual pasangan. Sama halnya seperti warga Australia, Hungaria, dan Belanda.

Bagaimana dengan Anda sebagai warga Indonesia, seberapa kuat dorongan untuk memerangi obesitas?

Disadur dari : http://female.kompas.com/read/xml/2010/01/28/16260845/bagaimana.warga.dunia.perangi.lemak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar